Sabtu, 04 Mei 2013

Infak dan sedakah



Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat-gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(Qs. Al-Baqarah [2] : 245).

Sedekah mengantarkan ke surga. Firman Allah, yang artinya ,
”Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala disisi Tuhan-nya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati“.
(Qs. Al-Baqarah [2] : 274).

Yang dimaksud dengan pahala disisi- Nya adalah surga.

Sedekah yang dikeluarkan dijalan Allah, akan dilipatgandakan hingga 700 kali lipat. Firman Allah SWT, yang artinya , ”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir padi yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui “.
(Qs. Al-Baqarah [2] : 261).

Menafkahkan harta dijalan Allah ini meliputi semua aktifitas demi kebaikan
agama Allah. Sedekah termasuk sifat orang yang taqwa. Firman Allah SWT, yang
artinya ,” Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhan-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan ) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
(Qs. Ali Imran [3] : 133-134).

Harta yang disedekahkan, akan diganti oleh Allah. Firman Allah, yang artinya ,”Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya”.
(Qs. Saba’ [34] : 39).

Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha
Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun
.
(Qs. At Taghabun [64] :17).

Sedekah yang paling utama ialah saat harta masih dibutuhkan. Sebagaimana hadits riwayat Abu Hurairah , bahwa “ Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW :’Ya Rasulullah, shodaqoh apakah yang paling utma ?’ . Beliau bersabda, ” (Shodaqoh yang ketika) engkau bershodaqoh itu dalam keadaan sehat lagi masih sayang (kepada apa yang engkau sedekahkan itu), dimana engkau dalam keadaan khawatir jatuh miskin dan sedang memikirkan kekayaan. Janganlah engkau menunda-nunda (bersedekah) hingga ruh telah sampai di tenggorokan (sekarat) lalu engkau berwasiat : ini untuk si fulan sekian dan untuk si fulan sekian, padahal (pada saat itu hartamu) sudah pindah hak kepada fulan (ahli waris).”
(Hr Bukhari no. 2543).

Sedekah dengan maksud untuk melapangkan hidup orang mukmin didunia, kelak di akhirat akan dilapangkan oleh Allah. Dari riwayat Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya ,” Barang siapa melapangkan seorang mukmin dari salah satu kesusahan dunia, maka Allah akan melapangkannya dari salah satu
kesusahan-kesusahan hari kiamat, dan barang siapa meringankan penderitaan
seseorang, maka Allah akan meringankan penderitaanya didunia maupun akhirat, dan barang siapa menutupi (cacat) seorang muslim, maka Allah akan menutupi
(cacatnya) didunia dan akhirat, dan Allah akan selalu memberi pertolongan kepada
seseorang selama orang tersebut suka membantu saudaranya..”.
(Hr Muslim no. 4687).

Harta untuk sedekah tidak akan berkurang, bahkan akan ditambah oleh Allah. Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya ,” Harta itu tidak akan berkurang karena di-shodaqoh-kan, Allah tidak akan menambah seorang hamba yang suka memaafkan kecuali kemuliaan, dan tidaklah seorang itu berlaku tawadhuk karena Allah kecuali Allah akan meninggikan derajatnya .”
(Hr. Muslim).

Orang yang bersedekah dengan ikhlash akan mendapat naungan pada hari kiamat di padang mahsyar. Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya,” Ada tujuh golongan yang nanti pada hari kiamat akan mendapat naungan dari Allah disaat itu tidak ada naungan kecuali hanya naungann-Nya, yaitu :
a. Imam/ pemimpin yang adil.
b. Pemuda yang rajin beribadah kepada Allah,
c. Seseorang yang hatinya tertambat di masjid.
d. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah.
e. Seorang lelaki yang diajak berzina seorang wanita yang mempunyai jabatan dan cantik, lalu ia menjawab ,’sesungguhnya aku takut kepda Allah’.
f. Orang yang bersedekah kemudian merahasiakannya, sampai-sampai (ibarat) tangan kirinnya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan
g. Seorang yang selalu ingat (berzikir) kepada Allah di waktu sendirian, hingga berlinangan air matanya,”
(Hr. Bukhari no. 1334).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar